“FISIOLOGI TERNAK”
Ø
SISTEM PENCERNAAN
RUMINANSIA
Ø
PERBEDAAN INGESTI DAN
DIGESTI
DISUSUN
O
L
E
H
Hendro F .V Salea
13041104038
A. Saluran
Pencernaan Babi
1. Mulut
Mulut merupakan tempat dimana pakan pertama kali
memasuki sistim pencernaan. Disini terjadi pemecahan secara mekanis dimana
pakan dikunyah dan dipecah menjadi ukuran yang lebih kecilmenggunakan gigi. Air
ludah atau saliva yang diproduksi dalam mulut berfungsi melunakkan dan
melembabkan pakan. Saliva juga mengandung enzim amylaseyg mulai memecah pati (
karbohidrat ) dalam pakan. Lidah dalam mulut membantu mendorong makanan masuk
ke kerongkongan (esophagus).
2. Kerongkongan
(esophagus)
Kerongkongan merupakan saluran yang membawa makanan
darimulut ke lambung. Kontraksi otot mendorong makanan ke lambung. Di akhir
kerongkongan terdapat katup yang disebut ‘Cardiac valve’ yg mencegah kembalinya
makanan yg telah sampai di lambung ke kerongkongan.
3. Lambung (
Stomach )
Lambung merupakan tempat dimana asam klorida yg
dikeluarkan oleh sel- sel di dinding lambung. Penambahan asam klorida pada
makanan terjadinya pemecahan ikatan kimia di dalam makanan dan terbentuknya
partikel – partikel kecil karbohoidrat, lemak dan protein. Ada sedikit dari
partikel ini yang diabsorpsi di lambung dan diangkut oleh darah. Partikel
makanan kemudian menuju usus halus melalui katup yang disebut ‘pyloric valve’.
4.
Usus Halus
Usus Halus merupakan saluran yang berbentuk spiral
sehingga dapat menempati ruang yg kecil. Dinding usus halus memiliki tonjolan –
tonjolan mirip ibu jari yang disebut dengan vili yang meningkatnya luas
permukaan usus halus dalampenyerapan nutrien. Sel – sel di usus halus
mengeluarkan berbagai enzim yang membantu pencernaan dan menyerap hasil akhir
pencernaan makanan. Usus halus dibagi menjadi 3 segmen yaitu duodenum, jejunum
dan ileum. Di bagian pertama usus halus yaitu duodenum terjadi penambahan
sekresi dari hati dan pankreas. Sekresi dari hati disimpan di empedu dan
diteruskankeduodenum melaui saluran empedu. Sekresi ini adalah garam empedu
yang membantu pencernaan lemak yang terdapat dalam pakan. Sekresi dari pankreas
disalurkan ke duodenum melalui saluran pankreas. Sekresidaripankreas ini
terdiri dari berbagai enzim yang membantu pencernaan karbohidrat, lemak dan
protein. Sebagian besar penyerapan nutrien terjadi di jejunum dan ileum.
Nutrien yang tidak tercerna memasuki usus besar melalui katup yang disebut
‘ileocecal valve’.
1.
Usus Besar
Usus Besar kira – kira panjangnya 4
- 4,5 m. Bagianini terdiri dari 3 bagian yaitu kolon, sekum dan rektum. Pada
sekum dan kolon terjadi penimbunan pakan sisa dari hasil pencernaan di usus
kecil. Sekum (cecum) atau usus buntu terletak di bagian depan usus besar dan
umumnya kurang memiliki fungsi. Sekum merupakan bangunan silinder dan buntu
dengan volume sekitar 1,5 m panjangnya hanya mencapai 12 – 20 cm dan lebarnya 8
– 10 cm. Disini terjadi pencernaan serat dalam jumlah kecil atau terbatas
dimana mikroba menghasilkan enzim selulase yang memecah selulosa ( serat kasar
). Sistim pencernaan serat kasar di sini tidak efisien. Kolon babi mula – mula
lebarnya sama dengan sekum makin kebelakang makin mengecil, dengan panjang
sekitar 4 – 5 meter.
1.
Anus
Anus
merupakan lubang dimana sisa pencernaan dikeluarkan dari tubuh. Pakan yang
tidak tercerna dan tidak terabsorpsi akan dikeluarkan melalui anus sebagai
tinja.
Anatomi tubuh luar Babi
Gambar saluran pencernaan Babi
Kuda merupakan ternak Non ruminansia. Hal ini disebabkan oleh sistem pencernaan enzimatik terlebih dahulu kemudian dilanjutkan dengan pencernaan fermentatif. Kuda memiliki kemampuan untuk memanfaatkan hijauan dalam jumlah yang cukup dengan proses fermentatif di bagian caecum. Saluran pencernaan kuda memiliki ciri khusus yaitu ukuran kapasitas saluran pencernaan bagian belakang lebih besar di bandingkan bagian belakang. Alat pencernaan adalah organ-organ yang langsung berhubungan dengan penerimaan, pencernaan bahan pakan dan pengeluaran sisa pencernaan atau metabolisme.
A. Saluran
Pencernaan Kuda
Rongga Mulut (mouth)Mulut merupakan bagian pertama dari sistem penmcernaan yang mempunyai 3 fungsi yaitu mengambil pakan, pengunyahan secara mekanik dan pembasahan pakan dengan saliva. Di dalam rongga mulut terdapat organ pelengkap yaitu lidah, gigi, dan saliva. Lidah merupakan alat pencernaan mekanik. Kuda dapat menyeleksi pakan yang dimakan dikarenakan adanya bungkul-bungkul pengecap pada lidah dan terbanyak terdapat di daerah dorsum lidah dibandingkan bagian lain dengan cara merasakan pakan yang dimakan. Gigi adalah organ pelengkap yang secara mekanik relative kuat untuk memulai proses pencernaan. Gigi juga digunakan untuk menentukan umur umur dengan melihat : penyembulan (erupsi), pergantian sementara, bentuk dan dan derajat keausan gigi. Saliva kuda mengandung elektrolit utama yaitu Na+, K+, Ca2+, Cl-, HCO2-, HPO4- serta tidak atau sedikit sekali mengandung amylase. Saliva dihasilkan oleh 3 pasang kelenjar yaitu kelenjar parotis, kelenjar mandibularis, kelenjar sublingualis. Saliva berfungsi sebagai pelicin dalam mengunyah dan menelan pakan dengan adanya mucin, mengatur temperatur rongga mulut, pelindung mukosa mulut dan detoksikasi.
Pharynx dan Esofagus
Pharynx adalah penyambung rongga mulut dan esophagus. Esophgagus mempunyai panjang kira-kira 50-60 inchi. Pada pharynx dan esofagus tidak terjadi pencernaan yang berarti.
Lambung
Lambung kuda relatif lebih kecil dibandingkan ternak lain terutama ternak ternak ruminansia. Kapasitas lambung kuda antara 8-15 liter atau hanya 9% dari total kapasitas saluran pencernaan. Proses pencernaan yang terjadi di daerah lambung tidak semurna dikarenakan aktivitas mikroorganisme sangat terbatas dimana populasi bakteri relati rendah, waktu tinggal pakan di lambung hanya sebentar sekitar 30menit, dan hasil proses fermentatif adalah asam laaktat bukan VFA.
Pankreas
Kuda memiliki perbedaan yang spesifik dari segi cairan pankreas dengan ternak lain yaitu konsentrasi enzim dan kadar HCO3 rendah. Bagian pankreas kuda terdiri dari endokrin dan eksokrin.
Usus Kecil
Usus kecil merupakan tempat utamauntuk mencerna karbohidrat, protein dan lemak serta tempat absorbsi vitamin dan mineral. Kapasitas usus kecil adalah 30%.dari seluruh kapasitas saluran pencernaan kuda. Usus kecil terdiri dari tiga bagian yaitu: duodenum, jejenum, dan ileum. Proses pencernaan di usus kecil kecil adalah proses pencernaan enzimatik. Beberapa enzitersebut adalah peptidase, dipeptidase, amylase, dan lipase.
Usus Besar
Usus besar terdiri dari caecum, colon, rektum. Caecum dan colon memiliki kapasitas 60% dari keseluruhan saluran pencernaan yang mempunyai fungsi 1) tempat fermentasi dengan hasil berupa VFA, 2) Sintesa Asam Amino, Vit B & K, 3) Tempat utama mencerna neutral detergen fiber (NDF), 4) asam laktat dari lambung dengan adanya Veilonella gazagones akan dirubah menjadi VFA.
Produksi dan proses pencernaan fermentatif di usus besar tidak semuanya dapat dimanfaatkan karena posisi yang dibelakang setelah usus halus kecil, sehigga hanya sekitar 25% hasil fermentatif di usus besar yang dapat diserap kembali ke usus kecil atau dimanfaatkan oleh tubuh. Sedangkan rektum merupakan tempat utama penyerapan air kembali. Proses pencernaan dari mulut sampai terbuang sebagai feses dari 95 % pakan yang dikonsumsi membutuhkan waktu 65-75 jam.
Anatomi
tubuh luar Kuda
Gambar saluran pencernaan Kuda
Fungsi Organ Pencernaan Pada Unggas
1. Mulut
à Salipa (air ludah) dan enzim
amilase (mengubah amilum menjadi maltosa)
à Tidak terjadi perubahan pada
pencernaan
à Tidak memiliki gigi dan pipi
à Lidah berbentuk seperti pisau,
permukaannya kasar
à Langit-langit ada celah sempit yang
tebus ke rongga hidung
2.
Kerongkongan
à Terjadi pencapuran makanan dengan salipa (air ludah)
3. Tembolok
à Pencapuran makanan dengan salipa
(air ludah)
à Sebagai tempat penyimpanan makanan
4.
Proventikulus
à Merupakan pelebaran dari
kerongkongan
à Jaraknya 7-8 cm dari tembolok
à Menghasilkan enzim pepsin (untuk
mencerna protein)
5. Empedal
(Gizzard)
à Terbentuk
dari otot-otot yang kuat, berwarna merah kehijauan terjadi pencernaan secara
kimiawi dan mekanik
6. Usus
Halus
Usus halus dibagi 3:
1. Duo denum /
12 jari = bentuknya berkelok-kelok dibagian luarnya melekat pankreas
2. Jejenum
= terjadi penyerpan sebagian besar zat makanan, memiliki banyak pembuluh darah
3. Ileum
= merupakan lajutan dari jejenum menuju caecum/ cera
Panjang usus halus adalah 1,5 m
7. Rektum
à Tempat sisa makanan yang tidak
diabsorbsi / diserap
à Terjadi absorbsi air
8. Kloaka
à Bagian yang berbentuk bulat pada
saluran pencernaan
à Muara dari saluran pencernaan dan
reproduksi.
9. Vent / anus
à Lubang bagian luar kloaka
à Lubang pengeluaran sisa makanan.
Sistem Pencernaan Kelinci
Kelinci memiliki sistem
pencernaan yang amat rumit, dan mereka tidak dapat mencerna semua makanan
dengan cara yang sama baiknya. Sebagai contoh, mereka dapat mencerna fruktosa
(zat gula pada buah-buahan) dengan sangat baik, namun kemampuan untuk mencerna
gula jenis lain sangat rendah. Karenanya permen dan kue-kue manis dapat membuat
kelinci menjadi sangat sakit. Hal ini disebabkan karena gula dan zat-zat
makanan yang tidak dapat -dicerna oleh usus halus
kelinci akan menumpuk di cecum, dan memancing bert-ambahnya bakteri produsen racun yang menyebabkan banyak penyakit pada keli-nci.
Sis-tem pencernaan pada kelinci :
1.
-Rongga mulut,
2. -
esophagus
(kerongkongan).
3. -
Lambung
4.
usus halus.
5. -
Usus besar
6-.
Caecum
Sistem Pencernaan Sapi
-
S-aluran Pencernaan:
-
-Mulut
-
-Esofagus
-
-Lambung:
Rumen, Retikulum, Omasum, Abomasum
-
-Usus halus
-
Usus Besar
(Kolon)
-
-Rektum
-
-
-Mulut
Pencernaan di mulut pertama kali di lakukan oleh gigi
molar dilanjutkan oleh mastikasi dan di teruskan ke pencernaan mekanis. Di dalm
mulut terdapat saliva.
Pengertian saliva
Saliva adalah cairan kompleks yang diproduksi oleh
kelenjar khusus dan disebarkan ke dalam cavitas oral.
Komposisi saliva:
Komposisi dari saliva meliputi komponen organik dan
anorganik. Namun demikian, kadar tersebut masih terhitung rendah dibandingkan
dengan serum karena pada saliva penyusun utamanya adalah air. Komponen
anorganik terbanyak adalah sodium, potassium (sebagai kation), khlorida, dan
bikarbonat (sebagai anion-nya).
Sedangkan komponen organik pada saliva meliputi
protein yang berupa enzim amilase, maltase, serum albumin, asam urat, kretinin,
mucin, vitamin C, beberapa asam amino, lisosim, laktat, dan beberapa hormon
seperti testosteron dan kortisol.
Selain itu, saliva juga mengandung gas CO2, O2, dan
N2. Saliva juga mengandung -immunoglobin, seperti IgA dan IgG dengan
konsentrasi rata-rata 9,4 dan 0,32 mg%
Fungsi saliva:
a. membantu
penelanan
b. buffer (ph
8,4 – 8,5)
c. suplai
nutrien mikroba (70% urea)
Mekanisme
sekresi saliva
Di kelenjar
saliva, granula ssekretorik (zymogen) yang mengandung enzim-enzim saliva
dikeluarkan dari sel-sel asinar ke dalam duktus. Karakteristik ketiga kelenjar
saliva pada sebagai berikut: manusia
dapat diringkas
SALIVA : SAPI ± 150 liter/hari
SALIVA : SAPI ± 150 liter/hari
DOMBA ± 10
liter/hari
Enzim :
Pregastric esterase
Lambung Ruminansia
a.
Rumen
Rumen merupakan bagian saluran pencernaan vital pada
ternak ruminansia. Pada rumen terjadi pencernaan secara fermentatif dan
pencernaan secara hidrolitik. Pencernaan fermentatif membutuhkan bantuan
mikroba dalam mencerna pakan terutama pakan dengan kandungan selulase dan
hemiselulase yang tinggi. Sedangkan pencernaan hidrokitik membutuhkan bantuan
enzim dalam mencerna pakan. Ternak ruminansia besar seperti sapi potong dan
sapi perah dapat memanfaatkan pakan dengan kandungan nutrisi yang sangat
rendah, akan tetapi boros dalam penggunaan energi.
Rumen pada sapi dewasa merupakan bagian yang mempunyai
proporsi yang tinggi dibandingkan dengan proporsi bagian lainnya. Rumen terletak
di rongga abdominal bagian kiri. Rumen sering disebut juga dengan perut
beludru. Hal tersebut dikarenakan pada permukaan rumen terdapat papilla dan
papillae. Sedangkan substrat pakan yang dimakan akan mengendap dibagian
ventral. Pada retikulum dan rumen terjadi pencernaan secara fermentatif, karena
pada bagian tersebut terdapat bermilyaran mikroba.
LETAK: sebelah kiri rongga perut
ANATOMI :
· Permukaan
dilapisi papila (papila lidah) → memperluas
· permukaan
untuk absorbs
· Terdiri 4
kantong (saccus)
· Terbagi
menjadi 4 zona
KONDISI
:
· BK isi rumen
: 10 -15%
· Temperatur :
39-40ºC
· pH = 6,7 –
7,0
· BJ = 1,022 –
1,055
· Gas: CO2,
CH4, N2, O2, H2, H2S
· mikroba:
bakteri, protozoa, jamur
· Anaerob
FUNGSI
:
· Tempat
fermentasi oleh mikroba rumen
· Absorbsi :
VFA, ammonia
· Lokasi
mixing
· Menyimpan
bahan makanan→ fermentasi
PEMBAGIAN
ZONA DI DALAM RUMEN
PEMBAGIAN
MIKROBIOLOGIS:
1) Zona gas :
CO2, CH4, H2, H2S, N2, O2
2) Zona apung
(pad zone) : Ingesta yang mengapung (ingesta baru dan mudah dicerna)
3) Zona cairan
(intermediate zone) : cairan dan absorbsi
metabolit yang
terlarut dalam cairan (>>mikroba)
4) Zona endapan
(high density zone) : ingesta tidak dapat
dicerna dan benda-benda asing
b.
Retikulum
Retikulum sering disebut sebagai perut jalang atau hardware
stomach. Fungsi retikulum adalah sebagai penahan partikel pakan pada saat
regurgitasi rumen. Retikulum berbatasan langsung dengan rumen, akan tetapi
diantara keduanya tidak ada dinding penyekat. Pembatas diantara retikulum dan
rumen yaitu hanya berupa lipatan, sehingga partikel pakan menjadi tercampur.
· Secara fisik
tidak terpisahkan dari rumen
· Terdapat
lipatan-lipatan esofagus yang meru-pakan lipatan jaringan yg langsung dr
esofagus ke omasum
· Permukaan
dalam : papila → sarang laba-laba (honey comb) perut jala
Fungsi:
· tempat
fermentasi
· membantu
proses ruminasi
· mengatur
arus ingesta ke omasum
· Absorpsi
hasil fermentasi
· tempat
berkumpulnya benda-benda asing
c.
Omasum
Omasum sering juga disebut dengan perut buku, karena
permukaannya berbuku-buku. Ph omasum berkisar antara 5,2 sampai 6,5. Antara
omasum dan abomasums terdapat lubang yang disebut omaso abomasal orifice.
· Letak :
sebelah kanan(retikulum) grs media (disebelah rusuk 7-11)
· Bentuk :
ellips
· Permukaan
dalam berbentuk laminae → perut buku (pada lamina terdapat papila untuk
absorpsi)
· Fungsi:
grinder, filtering, fermentasi, absorpsi)
d. Abomasum
Abomasum sering juga disebut dengan perut sejati. Fungsi omaso abomasal
orifice adalah untuk mencegah digesta yang ada di abomasum kembali ke
omasum. Ph pada abomasum asam yaitu berkisar antara 2 sampai 4,1. Abomasum
terletak dibagian kanan bawah dan jika kondisi tiba-tiba menjadi sangat asam,
maka abomasum dapat berpindah kesebelah kiri. Permukaan abomasum dilapisi oleh
mukosa dan mukosa ini berfungsi untuk melindungi dinding sel tercerna oleh
enzim yang dihasilkan oleh abomasum. Sel-sel mukosa menghasilkan pepsinogen dan
sel parietal menghasilkan HCl. Pepsinogen bereaksi dengan HCl membentuk pepsin.
Pada saat terbentuk pepsin reaksi terus berjalan secara otokatalitik.
Letak :
·
dasar perut
(kanan bawah)
·
Bentuk :
memanjang
·
Bagian dalam
terdapat tonjolan : fold → absorpsi
·
Terdiri 3
bagian:
·
kardia
: sekresi mucus
·
Fundika:
pepsinogen, renin, HCl, mukus
·
Pilorika :
sekresi mukus
·
Fungsi: -
tempat permulaan pencernaan enzimatis (perut sejati) → Pencernaan protein
·
mengatur
arus digesta dari abomasum ke duodenum
Usus Halus
(Intestinum Tenue)
Fungsi : pencernaan enzimatis dan absorpsi
Kedalam usus halus masuk 4 sekresi:
1.
Cairan duodenum: alkalis, fosfor, buffer
2.
Cairan empedu: dihasilkan hati, K dan Na
(mengemulsikan lemak), mengaktifkan lipase pankreas, zat warna
3.
Cairan pankreas: ion bikarbinat untuk menetralisir
asam lambung
4.
Cairan usus
Pankreas
Letak :
lengkungan duodenum
Mensekresikan
enzim:
·
Amilase
: alfa amilase, maltase, sukrase
·
Protease :
tripsinogen, kemotripsinogen,prokarboksi, peptidase
·
Lipase
: lipase, lesitinase, fosfolapase, kolesterol, esterase
·
Nuklease:
ribonuklease, deoksi ribonuklease
SEKUM DAN
KOLON
Bentuk: tabung berstruktur sederhana, kondisi = rumen
·
Fungsi:
fermentasi oleh mikroba
·
Absorpsi VFA
dan air → kolon
·
Konsentrasi
VFA: sekum: 7 mM, kolon: 60 mM (rumen = 100 – 150 mM)
Saluran
Pencernaan Kambing
Pencernaan adalah proses perubahan fisik dan kimia
yang dialami bahan pakan dalam saluran pencernaan. Perubahan tersebut berupa
penghalusan pakan menjadi partikel – partikel kecil atau penguraian molekul
besar menjadi molekul kecil. Proses pencernaan melibatkan tenaga mekanik,
seperti mastikasi atau kontraksi otot dalam saluran pencernaan, aksi kimia (
HCl dalam abomasums dan cairan empedu dalam usus halus ) atau aktivitas enzim
dari enzim – enzim yang dihasilkan dalam saluran pencernaan atau enzim – enzim
dari mikroorganisme yang terdapat dalam saluran pencernaan.
Ternak kambing berbeda dengan ternak mamalia lainnya
karena mempunyai lambung sejati yaitu abomasum dan lambung depan yang membesar
yang mempunyai tiga ruangan yaitu reticulum, rumen, dan omasum ( Tillman et
all,.1991). Rumen dan reticulum sering dipandang sebagai organ tunggal, disebut
sebagai retikulorumen, yang merupakan tempat terjadinya pencernaan
fermentative. Retikulum ini mendorong pakan padat dan ingesta ke dalam rumen
dan mengalirkan ingesta kedalam omasum. Retikulum membantu ruminasi dimana
bolus diregurgitasikan ke dalam mulut ( Arora, 1995 ). Ingesta yang telah halus
didorong ke dalam rumen untuk dicerna lebih lanjut oleh mikroba. Mikroorganisme
yang terdapat dalam rumen adalah bakteri, protozoa, dan fungi ( Preston and
Leng,1987 ; McDonald et al. , 1995 ). Omasum merupakan bagian ketiga lambung
ternak kambing yang menghubungkan retikulorumen dan abomasums. Abomasum
merupakan bagian keempat yang disebut juga perut sejati ( Arora, 1995 ). Dengan
demikian ternak ruminansia dapat memanfaatkan pakan berserat kasar tinggi serta
mampu mengolahnya menjadi produk dengan nilai biologis tinggi ( Tillman et al.
,1991 ).
Sebagian besar bahan pakan mengandung campuran
nutrient yang terdiri atas protein, lemak, karbohidrat, mineral, vitamin dan
air. Zat – zat gizi organic ini terdapat dalam bentuk yang tidak larut sehingga
harus dipecah menjadi senyawa – senyawa kecil sebelum mereka dapat masuk
melalui dinding saluran pencernaan untuk kemudian diedarkan kedalam darah atau
saluran limfe. Berdasarkan perubahan yang terjadi pada bahan pakan di dalam
alat pencernaan, proses pencernaan ternak ruminansia dapat dibagi menjadi tiga,
yaitu pencernaan mekanik, hidrolik, dan fermentative. Proses pencernaan
fermentative inilah yang merupakan proses khas yang terjadi dalam saluran
pencernaan ruminansia yang membedakannya dengan proses pencernaan pada non
ruminansia. Pencernaan fermentative yang dimaksud adalah proses perubahan
senyawa – senyawa tertentu menjadi senyawa lain yang sama sekali berbeda dengan
molekul zat makanannya. Proses pencernaan berupa fermentasi yang terjadi
sebelum usus halus pada ternak ruminansia mendatangkan keuntungan dan kerugian
( Siregar, 1994 ). Keuntungan yang diperoleh dengan terjadinya fermentasi
sebelum usus halus antara lain : produk fermentasi mudah diserap usus, dapat
mencerna selulosa, dapat menggunakan non – protein nitrogen seperti urea.
Kerugian yang dialami antara lain : banyak energi yang terbuang sebagai gas
methan dan panas, protein bernilai hayati tinggi mengalami degradasi menjadi NH3 ( amonia ) sehingga terjadi
penurunan nilai protein, ternak ruminansia peka terhadap ketosis atau keracunan
asam.
Proses pencernaan fermentative ini tidak lepas dari
peranan mikroba rumen. Mikroba rumen akan mencerna karbohidrat, protein, dan
lemak menjadi asam lemak atsiri ( VFA ), amonia ( NH3 ), gas
karbondioksida ( CO2 ) dan gas methan ( CH4 ) (
Preston and Leng, 1987 ). Amonia digunakan untuk membangun sel mikroba, VFA
akan diserap langsung dalam rumen dan retrikulum untuk dimanfaatkan oleh ternak
sebagai sumber energi. Gas methan dan Oksigen dikeluarkan melalui proses
eruktasi.
Perbedaan Ingesti dan Digesti
Ø
Ingesti
Adalah proses masuknya makanan dan cairan dari
lingkungan ke dalam tubuh melalui proses menelan baik melalui koordinasi
gerakan volunteer dan involunter.Tahap pertama pada proses ingesti adalah
koordinasi otot lengan dan tangan membawa makanan ke mulut. Makanan di
mulut terjadi proses mengunyah yaitu proses proses
penyederhanaan ukuran makanan yang melibatkan gigi, kontrol
volunter otot mulut, gusi dan lidah. Proses mengunyah dilakukan secara sadar
dan diatur oleh sistem saraf pusat.
Ø
Digesti
Merupakan rangkaian kegiatan fisik dan kimia pada
makanan yang dibawa ke dalam lambung dan usus halus. Pada proses digesti
terjadi penyederhanaan ukuran makanan sampai dapat diabsorbsi oleh intestinal.
Organ pencernaan yang berperan pada proses digesti diantaranya adalah mulut,
faring, esofagus, usus halus dan kolon.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar