Selasa, 15 April 2014

SISTEM PENCERNAAN RUMINANSIA, PERBEDAAN INGESTI DAN DIGESTI (Fisiologi Ternak)by Hendro salea



“FISIOLOGI TERNAK”

Ø    SISTEM PENCERNAAN RUMINANSIA
Ø     PERBEDAAN INGESTI DAN DIGESTI



DISUSUN

O
L
E
H



Hendro F .V Salea
13041104038





A.    Saluran Pencernaan Babi
1.      Mulut
Mulut merupakan tempat dimana pakan pertama kali memasuki sistim pencernaan. Disini terjadi pemecahan secara mekanis dimana pakan dikunyah dan dipecah menjadi ukuran yang lebih kecilmenggunakan gigi. Air ludah atau saliva yang diproduksi dalam mulut berfungsi melunakkan dan melembabkan pakan. Saliva juga mengandung enzim amylaseyg mulai memecah pati ( karbohidrat ) dalam pakan. Lidah dalam mulut membantu mendorong makanan masuk ke kerongkongan (esophagus).

2.      Kerongkongan (esophagus)
Kerongkongan merupakan saluran yang membawa makanan darimulut ke lambung. Kontraksi otot mendorong makanan ke lambung. Di akhir kerongkongan terdapat katup yang disebut ‘Cardiac valve’ yg mencegah kembalinya makanan yg telah sampai di lambung ke kerongkongan.

3.      Lambung ( Stomach )
Lambung merupakan tempat dimana asam klorida yg dikeluarkan oleh sel- sel di dinding lambung. Penambahan asam klorida pada makanan terjadinya pemecahan ikatan kimia di dalam makanan dan terbentuknya partikel – partikel kecil karbohoidrat, lemak dan protein. Ada sedikit dari partikel ini yang diabsorpsi di lambung dan diangkut oleh darah. Partikel makanan kemudian menuju usus halus melalui katup yang disebut ‘pyloric valve’.



4.      Usus Halus
Usus Halus merupakan saluran yang berbentuk spiral sehingga dapat menempati ruang yg kecil. Dinding usus halus memiliki tonjolan – tonjolan mirip ibu jari yang disebut dengan vili yang meningkatnya luas permukaan usus halus dalampenyerapan nutrien. Sel – sel di usus halus mengeluarkan berbagai enzim yang membantu pencernaan dan menyerap hasil akhir pencernaan makanan. Usus halus dibagi menjadi 3 segmen yaitu duodenum, jejunum dan ileum. Di bagian pertama usus halus yaitu duodenum terjadi penambahan sekresi dari hati dan pankreas. Sekresi dari hati disimpan di empedu dan diteruskankeduodenum melaui saluran empedu. Sekresi ini adalah garam empedu yang membantu pencernaan lemak yang terdapat dalam pakan. Sekresi dari pankreas disalurkan ke duodenum melalui saluran pankreas. Sekresidaripankreas ini terdiri dari berbagai enzim yang membantu pencernaan karbohidrat, lemak dan protein. Sebagian besar penyerapan nutrien terjadi di jejunum dan ileum. Nutrien yang tidak tercerna memasuki usus besar melalui katup yang disebut ‘ileocecal valve’.

1.      Usus Besar
Usus Besar kira – kira panjangnya 4 - 4,5 m. Bagianini terdiri dari 3 bagian yaitu kolon, sekum dan rektum. Pada sekum dan kolon terjadi penimbunan pakan sisa dari hasil pencernaan di usus kecil. Sekum (cecum) atau usus buntu terletak di bagian depan usus besar dan umumnya kurang memiliki fungsi. Sekum merupakan bangunan silinder dan buntu dengan volume sekitar 1,5 m panjangnya hanya mencapai 12 – 20 cm dan lebarnya 8 – 10 cm. Disini terjadi pencernaan serat dalam jumlah kecil atau terbatas dimana mikroba menghasilkan enzim selulase yang memecah selulosa ( serat kasar ). Sistim pencernaan serat kasar di sini tidak efisien. Kolon babi mula – mula lebarnya sama dengan sekum makin kebelakang makin mengecil, dengan panjang sekitar 4 – 5 meter.


1.      Anus
Anus merupakan lubang dimana sisa pencernaan dikeluarkan dari tubuh. Pakan yang tidak tercerna dan tidak terabsorpsi akan dikeluarkan melalui anus sebagai tinja. 
 Anatomi tubuh luar Babi
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh74_py46YTg91Vo_Cm-WH-pT9iR31Hv0MiyL4t__SQ7gNpT7yBsQJuu2PTsmeVrEPWK4GkCIsHXx-aQQiNzXz4F8Bhd1Z-eYCESrWLuwgrpG_jHFKc73RSjiZPqBDrVdQs975LiGWkDPHd/s320/babi.jpg

Gambar saluran pencernaan Babi

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjhW9qCZjbfgnfNJA0rKoj_ojNAxDAIfqBXGIVW0E4B9zB_pEE9ZvJ3RC5UWPl9Iq9HWN8_vMiAhdJ6xDUM7Sgv6Odc23iGYMB6-tz_GzHDyu7ZXnzCUkRH8E44e7Bc8rParrydVGJkpsTK/s640/09-06DigestiveSystem1.gif




SISTEM PENCERNAAN KUDA
Kuda merupakan ternak Non ruminansia. Hal ini disebabkan oleh sistem pencernaan enzimatik terlebih dahulu kemudian dilanjutkan dengan pencernaan fermentatif. Kuda memiliki kemampuan untuk memanfaatkan hijauan dalam jumlah yang cukup dengan proses fermentatif di bagian caecum. Saluran pencernaan kuda memiliki ciri khusus yaitu ukuran kapasitas saluran pencernaan bagian belakang lebih besar di bandingkan bagian belakang. Alat pencernaan adalah organ-organ yang langsung berhubungan dengan penerimaan, pencernaan bahan pakan dan pengeluaran sisa pencernaan atau metabolisme.

A.    Saluran Pencernaan Kuda
Rongga Mulut (mouth)
Mulut merupakan bagian pertama dari sistem penmcernaan yang mempunyai 3 fungsi yaitu mengambil pakan, pengunyahan secara mekanik dan pembasahan pakan dengan saliva. Di dalam rongga mulut terdapat organ pelengkap yaitu lidah, gigi, dan saliva. Lidah merupakan alat pencernaan mekanik. Kuda dapat menyeleksi pakan yang dimakan dikarenakan adanya bungkul-bungkul pengecap pada lidah dan terbanyak terdapat di daerah dorsum lidah dibandingkan bagian lain dengan cara merasakan pakan yang dimakan. Gigi adalah organ pelengkap yang secara mekanik relative kuat untuk memulai proses pencernaan. Gigi juga digunakan untuk menentukan umur umur dengan melihat : penyembulan (erupsi), pergantian sementara, bentuk dan dan derajat keausan gigi. Saliva kuda mengandung elektrolit utama yaitu Na+, K+, Ca2+, Cl-, HCO2-, HPO4- serta tidak atau sedikit sekali mengandung amylase. Saliva dihasilkan oleh 3 pasang kelenjar yaitu kelenjar parotis, kelenjar mandibularis, kelenjar sublingualis. Saliva berfungsi sebagai pelicin dalam mengunyah dan menelan pakan dengan adanya mucin, mengatur temperatur rongga mulut, pelindung mukosa mulut dan detoksikasi.
Pharynx dan Esofagus
Pharynx adalah penyambung rongga mulut dan esophagus. Esophgagus mempunyai panjang kira-kira 50-60 inchi. Pada pharynx dan esofagus tidak terjadi pencernaan yang berarti.
Lambung
Lambung kuda relatif lebih kecil dibandingkan ternak lain terutama ternak ternak ruminansia. Kapasitas lambung kuda antara 8-15 liter atau hanya 9% dari total kapasitas saluran pencernaan. Proses pencernaan yang terjadi di daerah lambung tidak semurna dikarenakan aktivitas mikroorganisme sangat terbatas dimana populasi bakteri relati rendah, waktu tinggal pakan di lambung hanya sebentar sekitar 30menit, dan hasil proses fermentatif adalah asam laaktat bukan VFA.
Pankreas
Kuda memiliki perbedaan yang spesifik dari segi cairan pankreas dengan ternak lain yaitu konsentrasi enzim dan kadar HCO3 rendah. Bagian pankreas kuda terdiri dari endokrin dan eksokrin.
Usus Kecil
Usus kecil merupakan tempat utamauntuk mencerna karbohidrat, protein dan lemak serta tempat absorbsi vitamin dan mineral. Kapasitas usus kecil adalah 30%.dari seluruh kapasitas saluran pencernaan kuda. Usus kecil terdiri dari tiga bagian yaitu: duodenum, jejenum, dan ileum. Proses pencernaan di usus kecil kecil adalah proses pencernaan enzimatik. Beberapa enzitersebut adalah peptidase, dipeptidase, amylase, dan lipase.
Usus Besar
Usus besar terdiri dari caecum, colon, rektum. Caecum dan colon memiliki kapasitas 60% dari keseluruhan saluran pencernaan yang mempunyai fungsi 1) tempat fermentasi dengan hasil berupa VFA, 2) Sintesa Asam Amino, Vit B & K, 3) Tempat utama mencerna neutral detergen fiber (NDF), 4) asam laktat dari lambung dengan adanya Veilonella gazagones akan dirubah menjadi VFA.
Produksi dan proses pencernaan fermentatif di usus besar tidak semuanya dapat dimanfaatkan karena posisi yang dibelakang setelah usus halus kecil, sehigga hanya sekitar 25% hasil fermentatif di usus besar yang dapat diserap kembali ke usus kecil atau dimanfaatkan oleh tubuh. Sedangkan rektum merupakan tempat utama penyerapan air kembali. Proses pencernaan dari mulut sampai terbuang sebagai feses dari 95 % pakan yang dikonsumsi membutuhkan waktu 65-75 jam.
Anatomi tubuh luar Kuda
Kerangka kuda 4.jpg
Gambar saluran pencernaan Kuda
HORSEGI.JPG

Fungsi Organ Pencernaan Pada Unggas

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgXIdwi_zHJ8iOuFN2pvwZF8nlB-d-idKBXCc67YzhMMOIK4KI0FGLyDI6mg85ridvlMYpNp1lc_W7wTnzLxIE_SuQx7xR8xtuhWPm5fDEr8aMRZb7f-sNK5xFnjtG6FqpG2zNQWxchNQ/s400/Ilustrasi+Sistem+Pencernaan+pada+Ayam.jpg

1. Mulut

à Salipa (air ludah) dan enzim amilase (mengubah amilum menjadi maltosa)
à Tidak terjadi perubahan pada pencernaan
à Tidak memiliki gigi dan pipi
à Lidah berbentuk seperti pisau, permukaannya kasar
à Langit-langit ada celah sempit yang tebus ke rongga hidung

2. Kerongkongan

à Terjadi pencapuran makanan dengan salipa (air ludah)

3. Tembolok

à Pencapuran makanan dengan salipa (air ludah)
à Sebagai tempat penyimpanan makanan

4. Proventikulus

à Merupakan pelebaran dari kerongkongan
à Jaraknya 7-8 cm dari tembolok
à Menghasilkan enzim pepsin (untuk mencerna protein)

5. Empedal (Gizzard)

à Terbentuk dari otot-otot yang kuat, berwarna merah kehijauan terjadi pencernaan secara kimiawi dan mekanik

6. Usus Halus

Usus halus dibagi 3:
1.      Duo denum / 12 jari = bentuknya berkelok-kelok dibagian luarnya melekat pankreas
2.      Jejenum                    = terjadi penyerpan sebagian besar zat makanan, memiliki banyak pembuluh darah
3.      Ileum                        = merupakan lajutan dari jejenum menuju caecum/ cera
Panjang usus halus adalah 1,5 m
7. Rektum

à Tempat sisa makanan yang tidak diabsorbsi / diserap
à Terjadi absorbsi air

8. Kloaka

à Bagian yang berbentuk bulat pada saluran pencernaan
à Muara dari saluran pencernaan dan reproduksi.

9. Vent / anus

à Lubang bagian luar kloaka
à Lubang pengeluaran sisa makanan.



Sistem Pencernaan Kelinci

preview_html_61f38e93.gifKelinci memiliki sistem pencernaan yang amat rumit, dan mereka tidak dapat mencerna semua makanan dengan cara yang sama baiknya. Sebagai contoh, mereka dapat mencerna fruktosa (zat gula pada buah-buahan) dengan sangat baik, namun kemampuan untuk mencerna gula jenis lain sangat rendah. Karenanya permen dan kue-kue manis dapat membuat kelinci menjadi sangat sakit. Hal ini disebabkan karena gula dan zat-zat makanan yang tidak dapat -dicerna oleh usus halus kelinci akan menumpuk di cecum, dan memancing bert-ambahnya bakteri produsen racun yang menyebabkan banyak penyakit pada keli-nci.
Sis-tem pencernaan pada kelinci :
1.     -Rongga mulut,
2.   - esophagus  (kerongkongan).
3.  -  Lambung
4.    usus halus.
5. -   Usus besar
6-.    Caecum

Sistem Pencernaan Sapi
-Gambar-6.20-Sistem-pencernaan-pada-hewan-Ruminansia.jpg
S-aluran Pencernaan:
-          -Mulut
-          -Esofagus
-          -Lambung: Rumen, Retikulum, Omasum, Abomasum 
-          -Usus halus
-          Usus Besar (Kolon)
-          -Rektum
-
-
-Mulut
Pencernaan di mulut pertama kali di lakukan oleh gigi molar dilanjutkan oleh mastikasi dan di teruskan ke pencernaan mekanis. Di dalm mulut terdapat saliva.

Pengertian saliva
Saliva adalah cairan kompleks yang diproduksi oleh kelenjar khusus dan disebarkan ke dalam cavitas oral.
Komposisi saliva:
Komposisi dari saliva meliputi komponen organik dan anorganik. Namun demikian, kadar tersebut masih terhitung rendah dibandingkan dengan serum karena pada saliva penyusun utamanya adalah air. Komponen anorganik terbanyak adalah sodium, potassium (sebagai kation), khlorida, dan bikarbonat (sebagai anion-nya).
Sedangkan komponen organik pada saliva meliputi protein yang berupa enzim amilase, maltase, serum albumin, asam urat, kretinin, mucin, vitamin C, beberapa asam amino, lisosim, laktat, dan beberapa hormon seperti testosteron dan kortisol.
Selain itu, saliva juga mengandung gas CO2, O2, dan N2. Saliva juga mengandung -immunoglobin, seperti IgA dan IgG dengan konsentrasi rata-rata 9,4 dan 0,32 mg%


Fungsi saliva:
a.       membantu penelanan
b.      buffer (ph 8,4 – 8,5)
c.       suplai nutrien mikroba (70% urea)

Mekanisme sekresi saliva
Di kelenjar saliva, granula ssekretorik (zymogen) yang mengandung enzim-enzim saliva dikeluarkan dari sel-sel asinar ke dalam duktus. Karakteristik ketiga kelenjar saliva pada sebagai berikut:manusia dapat diringkas
SALIVA : SAPI ± 150 liter/hari
DOMBA ± 10 liter/hari
Enzim : Pregastric esterase

Lambung Ruminansia
      a.      Rumen
Rumen merupakan bagian saluran pencernaan vital pada ternak ruminansia. Pada rumen terjadi pencernaan secara fermentatif dan pencernaan secara hidrolitik. Pencernaan fermentatif membutuhkan bantuan mikroba dalam mencerna pakan terutama pakan dengan kandungan selulase dan hemiselulase yang tinggi. Sedangkan pencernaan hidrokitik membutuhkan bantuan enzim dalam mencerna pakan. Ternak ruminansia besar seperti sapi potong dan sapi perah dapat memanfaatkan pakan dengan kandungan nutrisi yang sangat rendah, akan tetapi boros dalam penggunaan energi.

Rumen pada sapi dewasa merupakan bagian yang mempunyai proporsi yang tinggi dibandingkan dengan proporsi bagian lainnya. Rumen terletak di rongga abdominal bagian kiri. Rumen sering disebut juga dengan perut beludru. Hal tersebut dikarenakan pada permukaan rumen terdapat papilla dan papillae. Sedangkan substrat pakan yang dimakan akan mengendap dibagian ventral. Pada retikulum dan rumen terjadi pencernaan secara fermentatif, karena pada bagian tersebut terdapat bermilyaran mikroba.

LETAK: sebelah kiri rongga perut
ANATOMI :
·         Permukaan dilapisi papila (papila lidah) → memperluas 
·         permukaan untuk absorbs
·         Terdiri 4 kantong (saccus)
·         Terbagi menjadi 4 zona

KONDISI : 
·         BK isi rumen : 10 -15%
·         Temperatur : 39-40ºC        
·         pH = 6,7 – 7,0
·         BJ = 1,022 – 1,055
·         Gas: CO2, CH4, N2, O2, H2, H2S
·            mikroba: bakteri, protozoa, jamur
·         Anaerob

FUNGSI     :  
·         Tempat fermentasi oleh mikroba rumen
·         Absorbsi : VFA, ammonia
·         Lokasi mixing
·         Menyimpan bahan makanan→ fermentasi

PEMBAGIAN ZONA DI DALAM RUMEN
PEMBAGIAN MIKROBIOLOGIS:
1)      Zona gas : CO2, CH4, H2, H2S, N2, O2
2)      Zona apung (pad zone) : Ingesta yang mengapung (ingesta baru dan mudah dicerna)
3)      Zona cairan (intermediate zone) : cairan dan absorbsi                           metabolit yang   terlarut dalam cairan (>>mikroba)
4)      Zona endapan (high density zone) : ingesta tidak dapat                       dicerna dan benda-benda asing

      b.      Retikulum
Retikulum sering disebut sebagai perut jalang atau hardware stomach. Fungsi retikulum adalah sebagai penahan partikel pakan pada saat regurgitasi rumen. Retikulum berbatasan langsung dengan rumen, akan tetapi diantara keduanya tidak ada dinding penyekat. Pembatas diantara retikulum dan rumen yaitu hanya berupa lipatan, sehingga partikel pakan menjadi tercampur.
·         Secara fisik tidak terpisahkan dari rumen
·         Terdapat  lipatan-lipatan esofagus  yang meru-pakan lipatan jaringan yg langsung dr esofagus ke omasum
·         Permukaan dalam : papila → sarang laba-laba (honey comb) perut jala
Fungsi:
·         tempat fermentasi
·         membantu proses ruminasi
·         mengatur arus ingesta ke omasum
·         Absorpsi hasil fermentasi
·         tempat berkumpulnya benda-benda asing

      c.       Omasum
Omasum sering juga disebut dengan perut buku, karena permukaannya berbuku-buku. Ph omasum berkisar antara 5,2 sampai 6,5. Antara omasum dan abomasums terdapat lubang yang disebut omaso abomasal orifice.
·         Letak : sebelah kanan(retikulum) grs media (disebelah rusuk 7-11)
·         Bentuk : ellips
·         Permukaan dalam berbentuk laminae → perut buku (pada lamina terdapat papila untuk absorpsi)
·         Fungsi: grinder, filtering, fermentasi, absorpsi)

      d.      Abomasum
Abomasum sering juga disebut dengan perut sejati. Fungsi omaso abomasal orifice adalah untuk mencegah digesta yang ada di abomasum kembali ke omasum. Ph pada abomasum asam yaitu berkisar antara 2 sampai 4,1. Abomasum terletak dibagian kanan bawah dan jika kondisi tiba-tiba menjadi sangat asam, maka abomasum dapat berpindah kesebelah kiri. Permukaan abomasum dilapisi oleh mukosa dan mukosa ini berfungsi untuk melindungi dinding sel tercerna oleh enzim yang dihasilkan oleh abomasum. Sel-sel mukosa menghasilkan pepsinogen dan sel parietal menghasilkan HCl. Pepsinogen bereaksi dengan HCl membentuk pepsin. Pada saat terbentuk pepsin reaksi terus berjalan secara otokatalitik.
Letak :
·         dasar perut (kanan bawah)
·         Bentuk : memanjang
·         Bagian dalam terdapat tonjolan : fold → absorpsi
·         Terdiri 3 bagian:
·         kardia  : sekresi mucus
·         Fundika: pepsinogen, renin, HCl, mukus   
·         Pilorika : sekresi mukus
·         Fungsi: - tempat permulaan pencernaan enzimatis (perut sejati) → Pencernaan protein
·         mengatur arus digesta dari abomasum ke duodenum

Usus Halus (Intestinum Tenue)
Fungsi : pencernaan enzimatis dan absorpsi
Kedalam usus halus masuk 4 sekresi:
1.      Cairan duodenum: alkalis, fosfor, buffer
2.      Cairan empedu: dihasilkan hati, K dan Na (mengemulsikan lemak), mengaktifkan lipase    pankreas, zat warna
3.      Cairan pankreas: ion bikarbinat untuk menetralisir asam lambung
4.      Cairan usus
Pankreas
Letak : lengkungan duodenum
Mensekresikan enzim:
·         Amilase  : alfa amilase, maltase, sukrase
·         Protease : tripsinogen,  kemotripsinogen,prokarboksi, peptidase
·         Lipase    : lipase, lesitinase, fosfolapase, kolesterol, esterase
·         Nuklease: ribonuklease, deoksi ribonuklease




SEKUM DAN KOLON
Bentuk: tabung berstruktur sederhana,  kondisi = rumen
·         Fungsi: fermentasi oleh mikroba
·         Absorpsi VFA dan air → kolon
·         Konsentrasi VFA: sekum: 7 mM, kolon: 60 mM (rumen = 100 – 150 mM)


Saluran Pencernaan Kambing

Goatdigestivesystem.jpg
Pencernaan adalah proses perubahan fisik dan kimia yang dialami bahan pakan dalam saluran pencernaan. Perubahan tersebut berupa penghalusan pakan menjadi partikel – partikel kecil atau penguraian molekul besar menjadi molekul kecil. Proses pencernaan melibatkan tenaga mekanik, seperti mastikasi atau kontraksi otot dalam saluran pencernaan, aksi kimia ( HCl dalam abomasums dan cairan empedu dalam usus halus ) atau aktivitas enzim dari enzim – enzim yang dihasilkan dalam saluran pencernaan atau enzim – enzim dari mikroorganisme yang terdapat dalam saluran pencernaan.
Ternak kambing berbeda dengan ternak mamalia lainnya karena mempunyai lambung sejati yaitu abomasum dan lambung depan yang membesar yang mempunyai tiga ruangan yaitu reticulum, rumen, dan omasum ( Tillman et all,.1991). Rumen dan reticulum sering dipandang sebagai organ tunggal, disebut sebagai retikulorumen, yang merupakan tempat terjadinya pencernaan fermentative. Retikulum ini mendorong pakan padat dan ingesta ke dalam rumen dan mengalirkan ingesta kedalam omasum. Retikulum membantu ruminasi dimana bolus diregurgitasikan ke dalam mulut ( Arora, 1995 ). Ingesta yang telah halus didorong ke dalam rumen untuk dicerna lebih lanjut oleh mikroba. Mikroorganisme yang terdapat dalam rumen adalah bakteri, protozoa, dan fungi ( Preston and Leng,1987 ; McDonald et al. , 1995 ). Omasum merupakan bagian ketiga lambung ternak kambing yang menghubungkan retikulorumen dan abomasums. Abomasum merupakan bagian keempat yang disebut juga perut sejati ( Arora, 1995 ). Dengan demikian ternak ruminansia dapat memanfaatkan pakan berserat kasar tinggi serta mampu mengolahnya menjadi produk dengan nilai biologis tinggi ( Tillman et al. ,1991 ).
Sebagian besar bahan pakan mengandung campuran nutrient yang terdiri atas protein, lemak, karbohidrat, mineral, vitamin dan air. Zat – zat gizi organic ini terdapat dalam bentuk yang tidak larut sehingga harus dipecah menjadi senyawa – senyawa kecil sebelum mereka dapat masuk melalui dinding saluran pencernaan untuk kemudian diedarkan kedalam darah atau saluran limfe. Berdasarkan perubahan yang terjadi pada bahan pakan di dalam alat pencernaan, proses pencernaan ternak ruminansia dapat dibagi menjadi tiga, yaitu pencernaan mekanik, hidrolik, dan fermentative. Proses pencernaan fermentative inilah yang merupakan proses khas yang terjadi dalam saluran pencernaan ruminansia yang membedakannya dengan proses pencernaan pada non ruminansia. Pencernaan fermentative yang dimaksud adalah proses perubahan senyawa – senyawa tertentu menjadi senyawa lain yang sama sekali berbeda dengan molekul zat makanannya. Proses pencernaan berupa fermentasi yang terjadi sebelum usus halus pada ternak ruminansia mendatangkan keuntungan dan kerugian ( Siregar, 1994 ). Keuntungan yang diperoleh dengan terjadinya fermentasi sebelum usus halus antara lain : produk fermentasi mudah diserap usus, dapat mencerna selulosa, dapat menggunakan non – protein nitrogen seperti urea. Kerugian yang dialami antara lain : banyak energi yang terbuang sebagai gas methan dan panas, protein bernilai hayati tinggi mengalami degradasi menjadi NH3 ( amonia ) sehingga terjadi penurunan nilai protein, ternak ruminansia peka terhadap ketosis atau keracunan asam.
Proses pencernaan fermentative ini tidak lepas dari peranan mikroba rumen. Mikroba rumen akan mencerna karbohidrat, protein, dan lemak menjadi asam lemak atsiri ( VFA ), amonia ( NH3 ), gas karbondioksida ( CO2 ) dan gas methan ( CH4 ) ( Preston and Leng, 1987 ). Amonia digunakan untuk membangun sel mikroba, VFA akan diserap langsung dalam rumen dan retrikulum untuk dimanfaatkan oleh ternak sebagai sumber energi. Gas methan dan Oksigen dikeluarkan melalui proses eruktasi.


Perbedaan Ingesti dan Digesti


Ø  Ingesti
Adalah proses masuknya makanan dan cairan dari lingkungan ke dalam tubuh melalui proses menelan baik melalui koordinasi gerakan volunteer dan involunter.Tahap pertama pada proses ingesti adalah koordinasi otot lengan dan tangan membawa makanan ke mulut. Makanan di mulut terjadi proses mengunyah yaitu proses proses penyederhanaan  ukuran makanan yang melibatkan gigi, kontrol volunter otot mulut, gusi dan lidah. Proses mengunyah dilakukan secara sadar dan diatur oleh sistem saraf pusat. 


Ø  Digesti
Merupakan rangkaian kegiatan fisik dan kimia pada makanan yang dibawa ke dalam lambung dan usus halus. Pada proses digesti terjadi penyederhanaan ukuran makanan sampai dapat diabsorbsi oleh intestinal. Organ pencernaan yang berperan pada proses digesti diantaranya adalah mulut, faring, esofagus, usus halus dan kolon.